Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa merupakan tulang punggung ekonomi lokal yang berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian masyarakat desa. UMKM desa mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari industri rumahan, kerajinan tangan, pengolahan hasil pertanian, kuliner, hingga perdagangan lokal. Dengan keterbatasan modal dan skala usaha yang relatif kecil, UMKM di desa memiliki fleksibilitas yang tinggi dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar lokal maupun nasional.

UMKM desa tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi desa yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan. Inovasi dalam produk lokal seperti makanan olahan, kerajinan khas daerah, serta jasa kreatif berbasis kearifan lokal semakin meningkatkan daya saing UMKM desa di pasar yang lebih luas.

Namun, sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan akses ke modal, teknologi, dan pasar yang lebih besar. Untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM desa, diperlukan peningkatan kapasitas pelaku usaha melalui pelatihan, kemudahan akses pembiayaan, serta penguatan jejaring pemasaran, baik secara online maupun offline